Minggu, 21 Januari 2018

Hama Tikus yang menyerang tanaman diLamongan, merupakan kiriman Orang yang di sengaja.???

Assalamualaikum...

Brader.. Memasuki awal masa hujan akhir tahun 2017 kemarin adalah masa di mana para petani khususnya di daerah Lamongan juga mengalami musim tanam padi..

Kegiatan ini rutin di lakukan setiap tahunnya bagi para petani yang sawahnya memang mengandalkan pengairan melalui air hujan, dan ini lazim di sebut sebagai sawah tadah hujan..

Namun sangat di sayangkan, sejak mulai masa tanam benih padi pada bulan Nopember 2017 sampai saat ini pada bulan januari 2018 para petani di pusingkan oleh Hama Tikus  yang merajalela.. Dari mulai benih padi yang ditanam di rusak, hingga sampai waktu padi mulai berbunga seperti saat ini, juga tak luput dari serangan Hama Tukus..

Berbagai cara di lakukan oleh para petani untuk mebasmi Hama Tikus ini, dari mulai meracuni, memagari tanaman dengan plastik/jaring, berjaga semalaman disawah dsb. Hal ini dilakukan agar mereka para petani tidak sampai merugi akibat tanaman padinya di serang dan di rusak Hama Tikus..

Namun akibat banyaknya Hama Tikus yang merajalela.. Berbagai cerita publik berkembang di kalangan para petani, Khususnya petani di daerah dusun Slempit Pangkatrejo Sugio Lamongan.. Mereka mengatakan bahwa "Hama Tikus kali ini adalah kiriman orang dari daerah lain yang di sengaja,", Nah loh!!!..

Cerita ini pakde Heri dapat ketika pakde Heri mengikuti pengajian didusun Slempit, ketika di sela - sela obrolan para petani, sesaat setelah pengajian selesai.

Mereka bercerita bahwa ada sebuah truk yang "katanya" bermuatan ketela rambat, namum ketika ketela rambatnya hendak diturunkan, ternyata truk tersebut berisi penuh dengan Tikus yang masih hidup dan di turunkan dipinggir jalan di daerah Lamongan ini.. "Waduh..???"

Versi kedua yang juga senada mengatakan, ada sebuah mobil bagus yang tiba - tiba berhenti di pinggir jalan, namun ketika mobil tersebut berjalan, di bekas mobil berhenti itu banyak Tikusnya.. Mereka beranggapan mobil itu sengaja membuang banyak Tikus di pinggir jalan.. Dan tentunya Tikus tersebut juga masih hidup..

Haiyaaa.. Namanya juga Cerita masyarakat.. Sah - sah saja to?? heheheheh.. Memang kadang Cerita semacam ini juga gak harus masuk logika to??

Entah benar apa salah, namun cerita ini banyak yang beranggapan hanya sebagai candaan semata..

Ealah.. tibak e cuma cerita fiksi belaka to?? tiwas metenteng hehehehe..

Semoga berguna...
Ciayooo...